Tau rasanya saat setiap orang berpendapat tapi kamu ngga
bisa dengar apapun? Menyudutkan mereka untuk merespon, berteriak, memahami,
memaksa, tapi yang kamu dapatkan ngga lebih dari pantulan diri kamu sendiri
sebagai jawabannya. Selanjutnya yang terjadi? diam. Diam yang benar-benar diam.
Lalu kamu mulai lagi mengulangi rentetan kejadian yang sama. Meminta mereka
berbicara. Padahal kamu tau apapun jawaban mereka, kamu tidak akan benar-benar
mendengarkannya.
Rasanya tidak nyaman saat harus memendam semuanya sendirian.
Tapi, apa lagi yang bisa dilakukan? Apa cuma mencari, jawaban dari semua
permasalahan ini? Atau mungkin, lebih baik menunggu bantuan sang pemadam
seperti biasa? Tapi sampai kapan? Sampai dia melemah, menyerah dan akhirnya
kamu terbakar sendiri? Dan kelanjutannya? Tentu saja seperti biasa, kediaman
yang sama selalu menunggu dengan setia, ironis sekali.
Bisa kita lupakan dan memulai seakan-akan kita berada di
memori yang lain? Tolong..
Dan tentu saja jawabannya tidak, kan?
Tapi, bolehkah aku meminta (lagi, seperti biasanya) suatu
permintaan? Aku tau Kau sudah memberi dan menunjukanku banyak hal, lebih dari
yang pantas aku dapatkan selama ini. Tak
pernah bosan Kau terus memberiku hadiah yang akhirnya membuatku malu sendiri
karna yang ku perbuat tidak sebanding dengan apa yang Kau berikan. Tapi saat
ini, sepertinya aku membutuhkan ini. Membutuhkan sedikit tambahan keyakinan
dari-Mu. Karna aku tidak bisa selamanya berlindung mengandalkan matahari itu. Cepat
atau lambat dia akan meniggalkanku. Tanpa keyakinan itu, mungkin sebentar lagi
jalanku akan melemah dan aku tidak akan bisa berlari. Jadi.. bisakah? Bantu aku
mengusir diam ini. Agar kebisingan bisa dapat aku rasakan kembali. Tolong.
No comments:
Post a Comment